detiksport/Dadan Kuswaraharja |
Losail - Jika melihat tontonan MotoGP di televisi, kita sering dimanjakan oleh tayangan para rider dari atas yang diambil kamera pada sebuah helikopter. Ternyata di Losail, Qatar, pilotnya orang asli Indonesia!
Kenalkan, namanya Kapten Maryono, kakek satu cucu yang selalu melayang-layang di atas sirkuit Losail dengan helikopter Bell 412 kesayangannya.
Kami bisa berkenalan dengan Pak Maryono ketika tiba-tiba ia mendekati kami, rombongan wartawan dari Indonesia.
"Anda dari Indonesia, saya dari Indonesia," ujarnya agak ragu menyapa sambil menyebut lafal Indonesia dengan bahasa Arab.
Langsung lah kami kenalan. Dan baru di situ kami tahu siapa beliau. Pak Maryono dengan ramah langsung mengajak kami melihat-lihat helikopternya.
"Saya sudah 6 tahun di sini, saya nerbangin helikopter untuk kamera TV," ujar pria asal Malang yang masih sering pulang ke Indonesia ini.
Sekali terbang, Pak Maryono yang didampingi Abdullah (orang Qatar) menghabiskan waktu sekitar 2 jam. Kemudian turun lagi untuk mengisi bahan bakar dan mengudara lagi 2 jam. Jadi, total ia mengudara selama 4 jam.
Pria asal Kota Malang yang berusia 57 tahun ini sebenarnya merupakan seorang pelatih pilot di Gulf Helicopter.
Jadi, jika Anda menyaksikan iring-iringan pebalap dalam warm-up lap atau menyaksikan mereka salingovertaking satu sama lain dari atas trek, maka itu adalah hasil kerja keras Kapten Maryono.
"Meliput MotoGP-nya susah lho karena kita harus konsentrasi," ujarnya.
Obrolan dengan Pak Maryono pun terpaksa dihentikan lantaran ia harus mengikuti briefing. Selama bertugas, Pak!
( ddn / roz ) sport.detik.com/
Kami bisa berkenalan dengan Pak Maryono ketika tiba-tiba ia mendekati kami, rombongan wartawan dari Indonesia.
"Anda dari Indonesia, saya dari Indonesia," ujarnya agak ragu menyapa sambil menyebut lafal Indonesia dengan bahasa Arab.
Langsung lah kami kenalan. Dan baru di situ kami tahu siapa beliau. Pak Maryono dengan ramah langsung mengajak kami melihat-lihat helikopternya.
"Saya sudah 6 tahun di sini, saya nerbangin helikopter untuk kamera TV," ujar pria asal Malang yang masih sering pulang ke Indonesia ini.
Sekali terbang, Pak Maryono yang didampingi Abdullah (orang Qatar) menghabiskan waktu sekitar 2 jam. Kemudian turun lagi untuk mengisi bahan bakar dan mengudara lagi 2 jam. Jadi, total ia mengudara selama 4 jam.
Pria asal Kota Malang yang berusia 57 tahun ini sebenarnya merupakan seorang pelatih pilot di Gulf Helicopter.
Jadi, jika Anda menyaksikan iring-iringan pebalap dalam warm-up lap atau menyaksikan mereka salingovertaking satu sama lain dari atas trek, maka itu adalah hasil kerja keras Kapten Maryono.
"Meliput MotoGP-nya susah lho karena kita harus konsentrasi," ujarnya.
Obrolan dengan Pak Maryono pun terpaksa dihentikan lantaran ia harus mengikuti briefing. Selama bertugas, Pak!
( ddn / roz ) sport.detik.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar