Ketika pihak Ubisoft merilis game Tom Clancy’s H.A.W.X pada tahun 2009 yang lalu, banyak gamer yang menyambut game bertema Flight Action tersebut dengan cukup antusias. Dan kini, hanya berjarak sekitar satu tahun, pihak pengembang kembali merilis sekuel dari game tersebut. Kira-kira apa saja perubahan yang ada dalam Tom Clancy’s H.A.W.X 2 ini? Serta apakah perubahan-perubahan tersebut berhasil membuat sekuel ini menjadi lebih baik dari seri sebelumnya?
Storyline
Tom Clancy’s H.A.W.X 2 ini akan mengambil setting waktu beberapa tahun setelah event dalam game sebelumnya berakhir. Saat ini, para anggota H.A.W.X dikirim ke suatu daerah di Timur Tengah, dimana mereka ditugaskan untuk menyelidiki kasus hilangnya sebuah senjata Nuklir. Senjata itu sendiri sebenarnya dimiliki oleh pihak Rusia, namun tidak diketahui siapa yang sebenarnya mencuri senjata Nuklir tersebut. Tentu saja hal ini membuat berbagai pihak merasa kuatir apabila pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan senjata tersebut kepada mereka.
Salah seorang anggota H.A.W.X yang dikirim ke daerah Timur Tengah tersebut adalah Colonel David Crenshaw, yang merupakan karakter utama dalam game sebelumnya. Namun sayangnya, ketika sedang bertugas, markas utama di daerah tersebut diserang oleh Pesawat-pesawat tempur musuh. Pesawat milik David sendiri berhasil ditembak jatuh oleh musuh, dan akhirnya dinyatakan MIA, jadi kita dapat melupakan harapan kita untuk memainkan karakter ini lagi.
Setelah diselidiki, ternyata yang mencuri senjata Nuklir tersebut adalah beberapa pihak pemberontak dari Rusia. Dan karena Colonel David Crenshaw belum diketahui nasibnya, disini kita akan memerankan tiga karakter dari Negara yang berbeda, yaitu Alex Hunter dari Amerika, Colin Munro dari Inggris dan Dimitri Sokov dari Rusia. Masing-masing karakter yang kita mainkan akan memiliki pendekatan sudut pandang cerita yang cukup berbeda, namun pada akhirnya akan berhubungan satu dengan lainnya.
Sama seperti dalam seri sebelumnya, dalam Tom Clancy’s H.A.W.X 2 ini kita akan menemui berbagai kisah, mulai dari kepahlawanan, konflik hingga pengkhianatan. Namun sayangnya hal tersebut sepertinya tidak berhasil dipresentasikan dengan cukup baik oleh Ubisoft selaku pihak pengembang. Walaupun ide mengambil sudut berbeda dari setiap karakter cukup menarik, namun hal tersebut mengakibatkan penjelasan serta detail dari masing-masing karakter tampak kurang diperhatikan.
Tom Clancy’s H.A.W.X 2 sendiri menawarkan kisah yang cukup klasik, dimana kita akan berperan dari beberapa Pilot dari Negara-negara yang berbeda dan tergabung dalam pasukan khusus untuk mencegah terjadinya World War III. Walaupun terdengar klasik, namun kisah dalam game ini sebenarnya cukup baik, ditambah dengan cutscene-cutscene yang cukup baik dan dapat membuat kita dapat “masuk” ke dalam game ini. Sayangnya pihak pengembang sepertinya kurang berhasil dalam mempresentasikan kisah game ini, yang mengakibatkan tampak ada beberapa detail yang kurang diperhatikan dalam segi storytelling.
Gameplay
Dalam seri sebelumnya, pihak pengembang menawarkan mode “arcade air combat”, yang digabungkan dengan sedikit unsur simulasi dengan menawarkan berbagai aksi seru di dalam setiap misi yang ada. Namun dalam Tom Clancy’s H.A.W.X 2 ini, sepertinya pihak pengembang ingin memasukan lebih banyak unsur simulasi didalamnya. Sebuah ide yang cukup menarik, selama diterapkan dengan baik.
Unsur simulasi yang ditawarkan dalam game ini antara lain adalah, fitur untuk mendarat, dimana kita harus dapat mendaratkan pesawat kita di titik yang tepat. Sementara untuk fitur lepas landas, kita diharuskan untuk mempertahankan kecepatan yang diperlukan untuk melakukan lepas landas. Fitur lain yang cukup unik adalah, fitur untuk mengisi bahan bakar. Dalam salah satu misi kita akan diharuskan untuk mengisi bahan bakar pesawat kita tanpa mendarat, jadi kita harus mendekati pesawat lain untuk mengisi bahan bakar kita. Tentunya H.A.W.X 2 juga akan menawarkan berbagai bantuan, dimana kita akan ada semacam lingkaran-lingkaran transparan yang dapat membantu kita untuk melakukan navigasi.
Dengan mengusung nama Tom Clancy’s di depan judulnya, tampaknya pihak pengembang benar-benar ingin menyuguhkan berbagai kecanggihan teknologi yang ada, mulai dari model pesawat hingga peralatan yang akan dapat kita gunakan, termasuk teknologi-teknologi yang digunakan untuk melakukan aksi spionase. Yups, dalam dalam H.A.W.X 2 ini kita juga akan ditawarkan beberapa misi yang mengharuskan kita melakukan spionase, seperti mencari musuh di gedung bersembunyi dengan menggunakan UAV. Sayangnya, berbeda dengan game-game bergenre lain, dalam H.A.W.X 2 ini misi-misi tersebut terasa cukup membosankan.
Yang sedikit unik (aneh), dalam sekuel ini, misi-misi yang ditawarkan bukan hanya sekedar membuat kita mengendalikan pesawat tempur, dalam salah satu misi, kita diharuskan untuk mengontrol “AC-130 Gunship” dan diperintahkan untuk melindungi pasukan lain yang berada di darat. Saat kita mengontrol AC-130 itu, pesawat kita akan dipiloti oleh (Female) NPC. Ide ini sebenarnya cukup menarik, namun serasa tidak cocok untuk diterapkan dalam game seperti H.A.W.X 2, bahkan beberapa misi tersebut akan membuat kita sedang memainkan game Modern Warfare series.
Untungnya, ketika melakukan air combat, game ini masih sama serunya dengan seri sebelumnya, terutama ketika kita melawan cukup banyak musuh. Pihak pengembang sepertinya berhasil menyempurnakan AI musuh, karena dalam tingkat kesulitan yang paling mudah pun, kita dapat melihat bagaimana pesawat-pesawat musuh dapat melakukan berbagai navigasi yang cukup baik untuk menghindari serangan-serangan kita. Kita akan cukup kesulitan untuk melakukan “lock” terhadap pesawat musuh. Disini kita juga akan sering harus melakukan dodge untuk mengindari serangan dari beberapa rudal lawan sekaligus.
Sama seperti seri sebelumnya, selain melakukan dodge, disini kita juga dapat mengeluarkan “flare”, yang dapat mengacaukan locking yang telah dilakukan musuh kepada kita, hal ini sangat membantu kita, terutama ketika menghadapi ancaman dari beberapa rudal musuh sekaligus. Namun yang harus diingat flares yang kita miliki sepanjang misi cukup terbatas, jadi disarankan kita menggunakannya dengan baik. Dan tentu saja beberapa musuh yang kita lawan juga dapat mengeluarkan flares yang dapat membuat rudal kita meleset.
Apabila AI musuh berhasil disempurnakan, tidak demikian halnya dengan AI partner kita. Walaupun terkadang cukup membantu kita, namun seringkali ketika melawan beberapa musuh sekaligus, kita sendirilah yang harus menembak jatuh semua musuh tersebut. Walaupun kita sudah memerintahkan mereka untuk menembak sasaran yang kita inginkan, tetap saja tembakan-tembakan mereka sepertinya tidak dapat menjatuhkan pesawat musuh.
Control dalam H.A.W.X 2 sendiri cukup baik dan responsif, walaupun mungkin bagi mereka yang belum pernah memainkan game ini perlu sedikit waktu untuk beradaptasi, namun tentu saja control dalam game ini tidak serumit game-game bertema “full simulation”. Sama seperti seri sebelumnya, game ini juga menawarkan mode “assistant off”, dimana dengan melakukan tapping pada tombol RT, kamera akan berubah menjadi “third person” yang dilihat dari sudut pandang jauh. Fitur ini memungkinkan kita untuk lebih mudah melakukan navigasi, namun penulis sendiri selama ini merasa lebih sulit memainkan H.A.W.X 2 dengan menggunakan “assistan off” tersebut.
Sayangnya, berbeda dengan seri sebelumnya, dalam sekuel ini apabila kita ingin mengganti camera dari 3rd person menjadi First Person, atau Cockpit, kita harus merubahnya dari dalam pause menu, hal yang cukup mengganggu bagi gamer yang suka menganti-ganti sudut pandang selama permainan. Jadi disarankan untuk tetap menggunakan satu mode camera yang sama sepanjang satu misi dalam Tom Clancy’s H.A.W.X 2 ini. Game ini juga menawarkan mode autopilot yang akan otomatis mengontrol pesawat kita, ketika kita melakukan aim untuk menjatuhkan bom pada musuh di darat.
Seperti yang telah ditulis sebelumnya, disini kita akan memerankan beberapa Pilot dari tiga Negara yang berbeda, hal ini tentu saja membuat gamer dapat memilih pesawat-pesawat tempur yang lebih bervariasi.dalam H.A.W.X 2 ini kita akan dapat mengendarai F-16, F-14A Tomcat dari USA, Harrier GR.9 dari UK hingga MIG 1.44 dan Su-34 dari Rusia. Dan setelah kita memainkan sebuah misi, kita dapat mencoba mengulangi misi tersebut dengan menggunakan pesawat yang berbeda, dan dikombinasikan dengan senjata serta misil yang kita pilih sendiri.
Selain mode single player, H.A.W.X 2 juga akan menawarkan fitur multiplayer yang tidak jauh berbeda dibandingkan dengan seri sebelumnya, namun dalam sekuel ini kita diharuskan untuk mengumpulkan Experience Points (XP) terlebih dahulu untuk membuka pesawat-pesawat yang memiliki rating tinggi. Selain itu kita juga dapat memainkan mode single player bersama dengan 3 orang teman kita dalam mode co-op, hal yang akan sangat membantu kita dalam tingkat kesulitan yang lebih tinggi, mengingat AI kawan dalam game ini tidak terlalu baik.
Pihak Ubisoft menawarkan sekitar 20 misi yang dapat kita mainkan dalam Tom Clancy’s H.A.W.X 2, dimana kita dapat menyelesaikan seluruh misi dalam mode single player tersebut dalam waktu sekitar 19 jam. Sayangnya, walaupun flight combat dalam game ini masih sama serunya dengan seri sebelumnya, beberapa misi yang ditawarkan dalam game H.A.W.X 2 ini terkesan tidak cocok dimasukan ke dalam game ini dan terasa sedikit membosankan. Sementara itu, fitur-fitur baru yang ditawarkan tampak cukup menarik, namun juga dapat membuat beberapa gamer frustasi, seperti ketika akan mengisi bahan bakar di udara. Untungnya, mode co-op yang baik, serta metode pengumpulan EXP dalam game ini dapat menambah nilai replaybility dari H.A.W.X 2
Graphic
Pihak Ubisoft kembali berhasil menyuguhkan grafis yang cukup baik dalam seri kedua H.A.W.X ini, terutama apabila kita melihat pesawat-pesawat tempur yang ada. Detail pesawat-pesawat tersebut tampak diperhatikan dengan cukup baik. Dalam H.A.W.X 2 kita juga dapat menekan tombol X untuk melihat ketika rudal yang kita tembakan menghancurkan pesawat musuh, ledakan-ledakan itu sendiri diperlihatkan dengan cukup baik.
Berkat GeoEye Satellites, pihak pengembang juga berhasil menciptakan map-map yang ada dalam game ini dengan cukup detail. Enviroment dalam game ini diperlihatkan dengan cukup baik, mulai dari dareah di timur tengah hingga ke pegunungan bersalju, walaupun ketika dilihat dari jarak dekat, ada beberapa bagian yang tampak sedikit kasar serta kurang detail. Selama gameplay juga tidak dirasakan adanya penurunan FPS yang berarti, kecuali dalam beberapa bagian cutscene yang ada.
Sounds
Tom Clanc’s H.A.W.X 2 ini menawarkan audio yang sama baiknya dengan seri sebelumnya, dimana kita akan dapat mendengar dialog-dialog ala Pilot yang membuat kita dapat merasakan sebagai Pilot yang sesungguhnya. Sound effect dalam game ini juga cukup baik, mulai dari suara ledakan, hingga peringatan saat pesawat kita diincar rudal musuh atau hampir jatuh, semuanya terdengar cukup realistis. Musik yang ada dalam game ini juga cukup baik, walaupun tidak dapat dikatakan istimewa.
Penutup
Pihak Ubisoft jelas ingin memasukan sedikit perubahan dalam Tom Clancy’s H.A.W.X 2 dibandingkan dengan seri sebelumnya. Sayangnya tidak semua perubahan tersebut berhasil diterapkan dengan baik. Tidak ada yang istimewa dari segi storyline, sementara beberapa misi yang ditawarkan, terutama misi-misi yang mengharuskan kita untuk tidak menjadi Pilot, terasa kurang pas untuk dimasukan ke dalam game ini. Namun pihak pengembang juga berhasil mempertahankan beberapa hal yang menarik, seperti air combat yang tetap seru untuk dimainkan, serta berbagai pilihan pesawat yang dapat kita kendarai. Game ini juga akan menawarkan mode free flight dimana kita dapat sekedar terbang untuk menikmati pemandangan. Terlepas dari berbagai kekurangan yang ada, game ini tetap pantas dimainkan bagi para penggemar Arcade Flight Action.
Tom Clancy’s H.A.W.X 2
Genre: Flight Action
Publisher: Ubisoft
Developer: Ubisoft Romania
Release Date: September 07, 2010
Platforms: Xbox 360, PS3, PC (TBA)
ESRB: Teen
Genre: Flight Action
Publisher: Ubisoft
Developer: Ubisoft Romania
Release Date: September 07, 2010
Platforms: Xbox 360, PS3, PC (TBA)
ESRB: Teen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar