Seperti yang dilansir dari My Health News Daily (01/09), satu yang perlu digarisbawahi adalah kecepatan minum bir tersebut tidak berbeda jika peminumnya bukan pecandu alkohol.
Peneliti kemudian menduga orang lebih cepat menghabiskan bir dari gelas melengkung karena mereka sulit melihat titik tengah gelas. Kesulitan itu pun akhirnya berujung pada ketidakmampuan mengukur banyaknya bir yang telah diminum.
"Selama ini orang-orang berpikir bagaimana cara mengontrol minum bir agar tidak sampai mabuk. Jadi mungkin trik bentuk gelas ini bisa dipertimbangkan," tutur peneliti Angela Attwood dari University of Bristol's School of Experimental Psychology di Inggris.
Di dalam percobaan lain, koresponden ditunjukkan dua buah gambar gelas yang berisi cairan. Mereka lantas diminta menentukan apakah gelas tersebut berisi lebih banyak, sedikit, atau setengah penuh. Hasilnya, rupanya banyak dari mereka yang salah menjawab mengenai banyaknya cairan dalam gelas yang melengkung.
Kesalahan koresponden tersebut pun dinilai mempengaruhi kecepatan mereka saat minum bir, demikian tutur peneliti.
Kecepatan minum bir sebenarnya mempengaruhi tingkat keracunan dan jumlah alkohol yang dikonsumsi. Maka dari itu, minum bir pelan-pelan dari gelas melengkung setidaknya mampu memberi dampak positif bagi seseorang.
[riz] merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar