Seperti dilansir oleh news.com.au, Kamis (14/6/2012), Neftaly Platero yang berpangkat Army Specialist ini dinyatakan bersalah telah melakukan pembunuhan berencana terhadap dua rekannya, Private First Class (Pfc) Gebrah Noonan dan Sepcialist (Spc) John Carillo Jr. Kedua tentara tersebut ditembak mati dengan senapan oleh Platero di dalam kamar asrama mereka di Kamp Falujjah pada 23 September 2010.
Rekan sekamar Platero lainnya, Specialist Jeffrey Shonk juga terkena tembakan di kepala tapi berhasil selamat. Namun dalam persidangan, Shonk mengaku tak bisa mengingat apapun saat malam kejadian.
Menurut jaksa penuntut, tindakan brutal Platero ini dipicu oleh kondisi kamar asrama mereka yang berantakan. Platero telah berulang kali mengeluhkan kepada rekan sekamarnya soal kamar yang berantakan tersebut. Dia pun meminta mereka lebih rapi, namun keluhannya tidak pernah digubris.
Dalam persidangan yang digelar di pengadilan militer Fort Stewart, Georgia, Platero menyampaikan duka citanya kepada para keluarga korban. "Saya melihat kesedihan yang kalian alami dan apapun perkataan saya tidak akan mampu membuat kalian merasa lebih baik, jadi saya akan terus berdoa untuk kalian," ucap Platero seperti dibacakan oleh pengacaranya.
Pengadilan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat kepada Platero. Dia akan menjalani masa hukumannya di penjara Fort Leavenworth, Kansas. Selain itu, Platero juga dikenai sanksi pemecatan dan penurunan pangkat serta tidak akan menerima gaji dan tunjangan lagi.
sumber : http://www.klikunic.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar